Prinsip Penanganan Fraktur Secara Konservatif

Contoh Kasus

PRIMARY SURVEY
Airway : tidak ada gangguan jalan nafas
Breathing : Pernafasan 24x/mnt
Circulation : tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi; 87x/mnt
Disability : GCS E4 V5 M6
Exposure : Suhu 36,8 oC

SECONDARY SURVEY
Status Lokalis : Regio clavicula sinistra

Look             :  Tak tampak luka, tidak terdapat penonjolan abnormal,  oedem (+), deformitas (+) , tampak pemendekan dibandingkan dengan clavicula dekstra, angulasi (+), tak tampak sianosis pada bagian distal lesi
Feel               :  Nyeri tekan setempat (+), krepitasi (+), cekungan pada 1/3 mid clavicula (+), sensibilitas (+), suhu rabaan hangat, NVD (neurovaskuler disturbance) (-): kapiler refil (+), arteri brachialis teraba (+)
Move       :  Gerakan aktif dan pasif terhambat, Gerakan abduksi lengan kiri terhambat, gerakan adduksi lengan kiri tidak terhambat, gerakan rotasi sendi bahu terhambat,  sakit bila digerakkan, gangguan persarafan tidak ada, tampak gerakan terbatas (+), sendi-sendi pada pada bagian distal dapat digerakkan

REDUKSI / REPOSISI
Reduksi fraktur (setting tulang) berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi anatomis
- Sasarannya adalah untuk memperbaiki fragmen-fragmen fraktur pada posisi anatomik normalnya.

IMOBILISASI
Imobilisasi berarti tulang yang telah direduksi tadi dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan
- Sasarannya adalah mempertahankan reduksi di tempatnya sampai terjadi penyembuhan

REHABILITASI
- Sasarannya meningkatkan kembali fungsi dan kekuatan normal pada bagian yang sakit
- Untuk mempertahankan dan memperbaiki fungsi dengan mempertahankan reduksi dan imobilisasi adalah peninggian untuk meminimalkan bengkak, memantau status neurovaskuler (misalnya; pengkajian peredaran darah, nyeri, perabaan, gerakan), mengontrol ansietas dan nyeri (mis; meyakinkan, perubahan posisi, strategi peredaran nyeri, termasuk analgetika), latihan isometrik dan pengaturan otot, partisipasi dalam aktifitas hidup sehari-hari, dan melakukan aktifitas kembali secara bertahap dapat memperbaiki kemandirian fungsi dan harga diri. Pengembalian bertahap pada aktivitas semula diusahakan sesuai batasan terapeutik.

0 komentar:

Posting Komentar