- Indikasi pemeriksaan
- Interpretasi
- Faktor-faktor teknik dan fisiologik
1. Indikasi Pemeriksaan
- Rutin --> Pemeriksaan yang dianggap dasar bagi pemeriksaan selanjutnya dan menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat khusus:
- Darah: Hb (g/dL), Ht (%), jumlah RBC (RBC/mm^3), jumlah WBC (WBC/mm^3), Hitung jenis (differential count), dan evaluasi sediaan hapusan.
- Urine: makroskopis (volume, warna (normalnya jernih kekuningan), berat jenis, bau); kimia (glukosa, protein, bilirubin, dll.); mikroskopis/sedimen
- Faeces: makroskopis (volume (normalnya 100-250 g), warna, bau, konsistensi); mikroskopis (sisa makanan, jamur, telur cacing)
- Khusus --> Pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan indikasi sebagai akibat dari hasil pemeriksaan rutin yang diminta langsung oleh dokter:
- Darah: fragilitas globuler, jumlah trombosit, retikulosit, pemeriksaan faal homeostatik, sumsum tulang
- Urine: badan keton, indikan, tirosin, melanin, dll.
- Faeces: biakan, tes benzidine, konsentrasi, dll.
- Sputum
- LCS (Liquor Cerebro Spinal)
- Sperma/semen
- Eksudat/transudat
- Cairan getah lambung
- Cairan sendi
- Cairan tubuh, dll.
- Umum: General check-up --> Pemeriksaan yang dilakukan atas permintaan dokter terhadap seseorang atau sekelompok orang dalam rangka pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan
- Nilai-nilai normal: umur, jenis kelamin, ras.
- Cara penilaian: kualitatif (+ dan -); semi-kuantitatif (contoh: glukosa dalam urin dengan cara Benedict, ada range atau positif sekian), misal: ++++ atau 0.5-1 g%; kuantitatif: bisa dihitung dengan pasti (mg%, mmol/L, unit Bidansky, dll.)
- Teknik
- Alat yang dipakai --> sederhana (kesalahan sekitar 20%), sedang (spektrofotometer; semi-automatic), canggih
- Metode yang digunakan --> Hb: Talquist, Sahli, spektrofotometer; LED: Westergreen, wintrobe; Imunoglobulin (Ig): diffusion, elektroforesis
- Petugas: punya moral, rasa anggung jawab, skill, dan beban kerja
- Fisiologik
- Umur, jenis kelamin, tempat tinggal, ras, status sosial, dll.
Kegunaan Patologi Klinik
1. Membantu menegakkan diagnosa
2. Menetapkan diagnosa
3. Memberi terapi yang adekuat
4. Memonitor jalannya penyakit
5. Membuat prognosa --> sanam: sembuh; dubia: meragukan; ad bonam: ke arah baik; malam: buruk; infaust: bisa mengarah ke kematian, misalnya pada kasus belum ditemukannya pengobatan.
Tata Cara Kerja Laboratorium dan Pengelolaannya
1. Pemeriksaan dilakukan atas permintaan dokter dan sampel diserahkan kepada dokter yang dirujuk dalam sampul tertutup.
2. Adanya jam kerja yang jelas, kecuali pemeriksaan CITO (harus segera dilaksanakan), namun sebaiknya semua pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin agar hasil lebih akurat.
3. Administrasi. Ada buku penerimaan yang berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, diagnosa atau gejala jika tidak yakin dengan diagnosa, buku ekspedisi/hasil/pengiriman, dan buku khusus.
4. Perencanaan reagensia dan alat.
5. Pengawasan.
0 komentar:
Posting Komentar