Patologi Anatomi

Definisi patologi dari namanya: patos (penyakit) dan logos (ilmu), berarti ilmu yang mempelajari mengenai penyakit. Secara sempit, patologi anatomi berarti lmu yang mempelajari perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan dan organ akibat penyakit, meliputi pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat molekular sampai pengaruhnya pada tiap individu.

Patologi anatomi dibagi ke dalam 2 kategori, yakni patologi anatomi umum dan patologi anatomi khusus.
Patologi anatomi umum mempelajari reaksi dasar dari sel dan jaringan terhadap stimulasi abnormal yang merupakan dasar dari semua penyakit, sedangan patologi anatomi khusus mempelajari reaksi spesifik dari jaringan dan organ tertentu terhadap stimulasi yang diketahui.

4 aspek proses terjadinya penyakit yang menjadi dasar patologi adalah:
1. Etiologi, baik intrinsik/genetik maupun acquired/didapat.
2. Patogenesis, yaitu rangkaian kejadian sebagai reaksi dari sel atau jaringan terhadap faktor etiologi mulai dari stimulus pertama sampai bentuk akhir suatu penyakit.
3. Perubahan morfologi, menunjukkan perubahan sel atau jaringan khas pada suatu penyakit.
4. Gejala klinik, yaitu perubahan fungsi akibat dari perubahan morfologi.

Pemeriksaan yang dilakukan di bagian Patologi Anatomi (PA):
1. Histopatologi, baik mikroskopik (perubahan struktur dalam sel atau jaringan) maupun makroskopik (ukuran, konsistensi, warna).
ISTILAH:
Biopsi: potongan kecil jaringan yang didapat dari penderita; diperoleh dari eksisi, endoskopi, sistoskopi, dan hasil operasi.
Ekstirpasi: pengambilan KGB untuk melihat kelainan atau keganasan; sekarang sudah jarang digunakan.
Kerokan/kuretage: khusus untuk kelainan di endometrium, serviks, dan uterus, misalnya abortus, mola hidatidosa, kelainan hormonal, karsinoma.
Protokol pengiriman bahan histopatologi:
- Formalin 10% buffer
- Sediaan dimasukkan ke dalam cairan fiksasi dengan kondisi V cairan 10x V jaringan; agar tidak busuk
- Bila jaringan besar lakukan lamelasi/irisan dengan jarak 1 cm agar cairan masuk ke dalam jaringan
- Ditutup agar idak tumpah


 
2. Sitologi --> mencari dan menilai perubahan dari setiap struktur sel yang ditemukan; untuk deteksi kanker, serta kelainan genetik dan hormonal.
Sitologi eksfoliatif : ilmu atau pengetahuan tentang tumpukan sel-sel, yang digunakan untuk diagnosa dini penyakit kanker.
Eksfoliasi spontan terjadi karena sel dewasa digantikan oleh sel muda sebagai tanda bahwa sel epitel/jaringan menutupi permukaan.
Dalam pap smear (diambil dari daerah fornix posterior/squamo-columnar junction dengan alkohol 95% dan pewarnaan papanicolau) ditemukan berbagai macam sel yang berasal dari berbagai jenis jaringan dalam saluran genitalia wanita. Sediaan tidak representatif bila:
- terlalu sedikit bahan
- apusan tebal
- terlalu banyak darah
- fiksasi jelek
- tidak ada sel endoservik
Terbagi atas ginekologik dan non ginekologik. Pada ginekologik sediaan diambil dari apusan dinding lateral vagina 1/3 bagian dalam, endometrium, dan serviks. Pada non-ginekologik diambil dari sputum, TTB (transthoracal biopsy), cairan lambung, urin (slide dimasukkan botol dgn alkohol 95%, atau cairan langsung difiksasi alkohol 50% aa), asites (100-200cc difiksasi dgn alkohol 50%aa), LCS. FNAC (Fine Needle Aspiration Cytology; fiksasi kering di udara terbuka; fiksasi basah dgn alkohol 95%) digunakan pada organ superfisial maupun dalam.

FNAC kelenjar tiroid

sel yang terinfeksi virus (ada perinuklear halo)

perubahan struktur sel pada Ca Mammae

3. Vries Coupe (VC)/Frozen Section/Potong Beku
Dilakukan pada waktu penderita masih di meja operasi untuk mengetahui keganasan tumor dan menentukan terapi nya. Organ dapat diangkat secara keseluruhan.
4. Histokimia--> mengkombinasikan teknik biokimia dan histologi dalam mempelajari struktur kimia jaringan dan sel.
5. Imunohistokimia--> integrasi antara imunologi dan histokimia.
Tujuan pemeriksaan adalah mendeteksi jaringan tumor yang dikehendaki, seperti:

- CK20 --> organ intestinal

- LCA --> organ lymphoid
- AE1/3 --> jaringan epitel
Target terapi:
- Mamma: ER, PR, HER2neu
- GIST: CD117
6. Molekular
FISH: Fluoresence In Situ Hybridization
CISH: Chromogenic In Situ Hybridization

ISTILAH:
- Pleomorfik: variasi bentuk inti
- Metaplasia: penggantian 1 jenis sel dewasa menjadi jenis sel dewasa lain
- Displasia: perubahan sel dewasa ke arah kemunduran dengan ciri khas variasi ukuran, bentuk, dan orientasi
- Diferensiasi: derajat kemiripan bentuk suatu neoplasma terhadap induknya. Baik berarti masih dapat diidentifikasi.
- Undifferentiated cell: sel yang tak cukup diferensiasi, organisasi, atau spesialisasi
- Beda tumor dan neoplasma --> Tumor: pembengkakan; Neoplasma: pertumbuhan sel baru
- Karsinoma: neoplasma ganas dari sel epitel
- Sarkoma: neoplasma ganas dari sel mesenkim
- Kanker: tumor ganas
- Perbedaan tumor jinak dan ganas --> jinak punya kapsul
- Hiperplasia: bertambahnya jumlah sel
- Hipertrofi: bertambahnya ukuran sel
- Kariolisis: disintegrasi dari inti
- Piknosis: pemadatan inti di dalam sel yang mati
- Polimorfisme: bentuk allel yang multiple pada sebuah sel tunggal
- Anisositosis: keadaan dimana ditemukan sekumpulan sel yang besarnya bervariasi namun bentuknya sama
- Poikilositosis: keadaan dimana bentuk sel-sel bervariasi/tidak sama.

2 komentar:

abdisuryadi mengatakan...

mbak,sumber ini dari buku atau dari mana ya?

Fitri Nurrahmi mengatakan...

dari slide kuliah dosen yang ngajar saya dulu mas, saya juga lupa dokternya ngambil dari mana.. mohon maaf ya

Posting Komentar